Lukas






KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, hormat dan kemuliaan hanya bagi Allah Tritunggal yang senantiasa menyatakan kasih-Nya serta pertolongan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik. Penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada orang-orang yang telah membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini melalui berbagai macam dukungan baik moril maupun materiil.
Penulis berharap bahwa makalah ini dapat menjadi salah satu sumber yang dapat membantu para pembaca untuk lebih memahami hal-hal yang berkaitan dengan Info Seputar Injil dan Kisah Para Rasul dalam dunia Perjanjian Baru sebagaimana yang menjadi pembahasan dalam makalah ini.
Dalam keberadaan penulis sebagai manusia biasa, maka penulis sangat menyadari akan adanya berbagai kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Demikianlah ungkapan syukur dan rasa terimakasih serta harapan dari penulis. Salam kasih dalam Yesus Kristus, Tuhan memberkati.

   


Lembah Kasih, 13 November 2014



                                                                                    Penulis


DAFTAR ISI
Daftar isi…..………………………………………………………………………………..i
Kata pengantar……...………………………………………………………………………ii
Bab I Pendahuluan……. …………………………………………………………………..1
a.       Latar belakang…..….…………………………………………………………….1
Bab II Pembahasan………………………………………………………………………....2
a.       Injil-injil dan Kisah Para Rasul…………..……………………………………...2
b.      Asal-usul kitab Injil……………………………………………………………...3
c.       Injil Sinoptik….………………………………………………………………….3
d.      Keempat Injil…..………………………………………………………………...4
e.       Kisah Para Rasul…………………………………………………………………11
Bab III Penutup……………………………………………………………………………13
a.       Kesimpulan………………………………………………………………………13
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..14



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
        Dewasa ini, banyak umat Kristen khususnya di Indonesia yang tidak puas dengan pemahaman Alkitab terkhusus bagian Injil dan Kisah Para Rasul yang hanya di dengarkan melalui khotbah atau dari orang-orang yang dianggap mempunyai pengetahuan lebih tentang Alkitab, sehingga memunculkan motivasi dalam dirinya untuk mempelajari bagian Alkitab tersebut secara autodidak. Namun tak dapat dipungkiri bahwa dalam belajar autodidak, banyak masalah-masalah yang dihadapi dan terkadang memunculkan tafsiran-tafsiran yang keliru mengenai ayat-ayat yang dikajinya jika tidak mengetahui lebih dalam tentang hal-hal yang jarang disampaikan tentang bagian Alkitab tersebut. Tanpa pemahaman yang mendalam mengenai hal-hal pokok dalam bagian Alkitab yang ingin kita pelajari, maka terkadang bukan pertumbuhan iman yang kita dapatkan melainkan kemerosotan iman. 
                  





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Injil-Injil dan Kisah Para Rasul
Ada orang yang menyebut bagian ini: “kitab-kitab sejarah”, tetapi nama itu tidak tepat, karena maksud pengarang-pengarang bukanlah menulis riwayat hidup Yesus dari Nazaret atau sejarah gereja mula-mula, melainkan mau memberi kesaksian.
Contoh yang tegas, bahwa bukan maksud mereka untuk untuk mengubah karangan sejarah terdapat antara lain dalam dalam pembagian Injil-Injil itu: Yohanes 1-11 mengenai jarak waktu tiga tahun, sedang yang tertera dalam pasal 12-19 hanya terjadi dalam lima hari saja. Demikian pula halnya dengan Injil-Injil yang lain: Matius 1-20 dibanding dengan 21-28; Markus 1-10 dibanding dengan 11-16; Lukas 1-19 dibandingkan dengan 19-24, bahkan Kitab Kisah Para Rasul pun, yaitu pasal 1-21, terjadi dalam masa kira-kira 29 Tahun, sedangkan pasal 21-28 dalam jangka waktu 3 tahun.
Patutlah dalam hal ini diperhatikan kesejajaran tekanan yang diberikan atas pengadilan Yesus dan pengadilan Paulus. Acara perkara dihadapan pemimpin resmi dunia ini dimana diputuskan benar tidaknya gerakan Kerajaan Allah itu, menjadi puncak uraian seluruhnya.
Maksud Injil-Injil sebenarnya ialah untuk memberitakan perkataan dan perbuatan Yesus sebagai kesaksian, bahwa didalam Dia Kerajaan Allah telah dating. Dengan kedatangan Yesus itu, digenapilah nubuat-nubuat Perjanjian Lama tentang Raja Abadi, Mesias yang dijanjikan. Itulah sebabnya juga Yesus diberi gelar: Kristus (Mat.1:1, Mrk. 1:1 dan pada tiap permulaan surat, kecuali Yohanes, disamping banyak tempat yang lain lagi). Mesias = Masyiah (bahasa Ibrani), Christos (bahasa Yunani) = yang diurapi.
Maksud kitab Kisah Para Rasul ialah untuk menyatakan perkembangan kerajaan Allah sesudah Yesus naik ke surga, sampai ke pusat dunia zaman itu: Roma.
B.     Asal-usul Kitab Injil
            Sejak awal jemaat Kristen memperhatikan dua macam tulisan secara khusus: testimonia (kutipan-kutipan Perjanjian Lama) dan logia (kata-kata Yesus). Mereka mungkin juga mempunyai suatu ikhtisar tentang kehidupan dan pengajaran Yesus yang telah disepakati bersama. Tetapi lama-kelamaan terasa adanya kebutuhan untuk mengumpulkan seluruh bahan ini dalam bentuk yang lebih permanen. Tentunya proses ini tidaklah berlangsung dalam sekejap. Malah mungkin hal ini bukan suatu

proses tersendiri sama sekali, melainkan perluasan dan penyempurnaan secara wajar dari pekerjaan yang telah dimulai dengan dikumpulkannya testimonia dan logia. Hasilnya adalah empat naskah yang sekarang kita kenal sebagai Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
C.    Injil Sinoptik
Apabila keempat Injil itu dibaca berturut-turut, nyata bahwa ada kesamaan yang besar diantara mereka. Bukan saja dalam pokok dan tujuannya, melainkan juga terdapat pelbagai cerita yang sama, antara lain:
1.         Yesus memberi makan 5000 orang (Mat.14:13-21; Mrk. 6:30-44; Luk. 9:10-17; Yoh. 6:1-13).
2.         Yesus di elu-elukan di Yerusalem (Mat. 21:1-11; Mrk. 11:1-10; Luk. 19:28-38: Yoh. 12: 12-15).
3.         Yesus menyucikan Bait Allah (Mat. 21:12-17; Mrk. 11:15-19; Luk. 19:45-48; Yoh. 2:13-16).
4.            Kebangkitan Yesus (Mat. 28:1-10; Mrk. 16:1-8; Luk.24:1-12; Yoh.20: 1-10).
Akan tetapi, bila kita menyelidikinya lebih saksama, maka nyata juga hal yang           kedua, yakni bahwa hubungan antara Injil Matius, Markus, dan Lukas adalah jauh lebih erat, dibanding dengan Injil Yohanes. Bukti-buktinya:
a.       Ketiga Injil yang pertama itu mengandung banyak cerita yang sama, yang tidak terdapat di dalam Injil Yohanes. Umpamanya: orang lumpuh disembuhkan, Matius pemungut cukai mengikut Yesus, hal berpuasa: Mat. 9:1-17; Mrk. 2:1-22; Luk. 5:17-39. Yesus memberkati anak-anak, orang muda yang kaya (orang kaya sukar memasuki Kerajaan Allah): Mat. 19:13-26; Mrk. 10:13-27; Luk. 18:15-27; tentang membayar pajak kepada Kaisar, pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan: Mat. 22:15-33; Mrk. 12:13-27; Luk. 20:20-40.
b.      Matius, Markus, Lukas menceritakan banyak peristiwa yang terjadi diluar Yerusalem, sedang minat Yohanes berkisar terutama pada apa yang terjadi di dalam kota itu.
c.       Matius, Markus, dan Lukas hanya satu kali menyebut Yesus pergi ke Yerusalem, sedangkan Yohanes menyebut bahwa empat kali Yesus pergi kesana.
d.      Pembaptisan Yesus dan penetapan Perjamuan Kudus yang merupakan peristiwa yang sangat berarti, tidak diceritakan oleh Yohanes.
e.       Suasana Injil Yohanes berlainan dari ketiga Injil yang lain. Memang kata “suasana” itu kurang kongkrit. Tetapi, barangsiapa mengambil waktu untuk membaca, misalnya Injil Markus seluruhnya, lalu membaca Injil Yohanes, seraya membiarkan kesan seluruhnya meresap kedalam hatinya, pastilah akan mengerti dan mengakui apa yang dikatakan tadi.
           Perbedaan ini sudah lama diperhatikan oleh para penafsir Perjanjian Baru Antara lain,Calvin sudah menggabungkan ketiga Injil yang pertama itu dalam satu tafsiran. Sekarang sudah lazim bahwa ketiga Injil yang pertama itu dinamakan “Injil-Injil Sinoptik”. Kata “sinoptik” diambil dari bahasa Yunani, berarti: “yang memandang secara bersama, secara serentak”. 
D.    Keempat Injil
1.      Injil Matius
a.       Ciri-ciri khas
Injil Matius sangat berbeda baik dari Markus maupun Lukas, dan terdapat sejumlah ciri khas yang perlu dipertimbangkan sebelum kita mengatakan sesuatu tentang asalnya, waktu penulisan, dan penulisnya.
1.      Struktur
Setiap bagian kitab Injil ini mempunyai suatu gabungan bahan cerita dan pengajaran secara seimbang, sebagai berikut:
a.       Hukum baru
Cerita (pelayanan di Galilea – Mat.3-4)
Pengajaran (khotbah di Bukit – Mat. 5-7)
b.      Pemuridan Kristen
Cerita (Mat. 8:1-9:34)
Pengajaran (Mat. 9:35-10:42)
c.       Makna kerajaan
Cerita (Mat. 11-12)
Pengajaran (Mat. 13:1-52)
d.      Jemaat
Cerita (Mat. 13:53-17:27)
Pengajaran (ketertiban, disiplin, ibadah – Mat. 19-22)
e.       Penghakiman
Cerita (pertentangan di Yerusalem – Mat. 19-22)
Pengajaran (mengenai kaum Farisi, apokaliptik – Mat. 23-25)
Prof. J.D Kingsbury mengemukakan bahwa perhatian utama Matius adalah untuk menunjukkan Yesus adalah Anak Allah dan

Mesias, dan bahwa kitab Injil di susun menurut pokok sekeliling tema yaitu:
a.       Pribadi Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah (Mat. 1:1-4:16);
b.      Pemberitaan berita Yesus (Mat. 4:17-16:20);
c.       Penderitaan, kematian, dan kebangkitan Mesias dan Anak Allah (Mat. 16:21-28:20).
2.      Perjanjian Lama
Matius menekankan Perjanjian Lama secara Khusus. Kehidupan dan pengajaran Yesus disajikan sebagai penggenapan janji-janji yang dibuat Allah kepada Israel. Penulis yakin Yesus telah menggenapi dalam hidup-Nya semua yang telah terjadi terhadap Israel. Untuk membuktikan hal tersebut, Ia sering mengutip nats-nats Perjanjian Lama dengan cara yang mungkin terasa aneh bagi kita. Umpamanya, ketika Matius menceritakan tentang kembalinya Yesus dari Mesir sebagai seorang anak keci ke negeri asalnya, ia mengutip pernyataan Hosea tentang pengungsian Israel dari Mesir: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku” (Mat.2:15; Hos. 11:1)
3.      Jemaat
Suatu ciri penting dalam Injil Matius adalah perhatiannya bagi jemaat Kristen. Dan memang inilah satu-satunya Injil dimana kata “jemaat” dipakai (Mat.16:18; 18:17).
b.      Penulis
Sepatah kata perlu diajukan mengenai penulis Injil Matius, yaitu penulis sesungguhnya dari Kitab Injil ini. Hampir semua pendapat ilmiah tidak menghubungkan penulis Injil Matius ini dengan Matius sang rasul. Salah satu alasannya adalah bahwa jika Injil pertama dalam arti tertentu bergantung pada Injil Markus sebagai sumbernya, seperti yang diyakini oleh para ahli, maka sulitlah menjelaskan bagaimana bisa terjadi bahwa Rasul Matius, seorang saksi mata bagi pelayanan Yesus, harus mengambil sebagian besar bahannya dari Markus, yang tidak pernah menjadi murid atau saksi mata langsung tentang Yesus. Ada beberapa pendapat terkait dengan penulis Injil Matius. Ada yang mengatakan bahwa Injil ini dikutip dari seorang penulis lain yang bernama Matius. Ada keraguan mengenai identitas penulis Injil ini. Injil ini di tulis oleh orang lain yang menggunakan nama Matius agar surat itu dapat diterima. Anggapan lain mengatakan bahwa penulis Injil ini adalah Matius/Lewi  dengan alasan menceritakan Yesus secara akrab. Hal ini masuk akal karena dimungkinkan Matius telah mengikuti Yesus selama tiga tahun, sehingga kedekatan  dan pengenalannya terhadap Yesus pastilah cukup baik, dan uraiannya  sangat sistematis mulai dari silsilah sampai Yesus naik ke sorga.

c.       Tempat penulisan
Injil ini ditulis dalam bahasa Yunani, walaupun banyak ungkapan dan adat Yahudi telah dikenal, namun beberapa kali di beri keterangan: 1:23; 27:33,46 atau istilah Yahudi dielakkan (“korban”: Mat 15:5). Kedua gejala ini mengingatkan  kita pada suatu daerah di luar Palestina. Selain itu, Injil ini diutamakan untuk pembaca Yahudi; lagi pula Injil inilah yang pertama-tama diterima, jadi mungkin didukung oleh pusat gereja yang penting. Itulah sebabnya pikiran tertuju ke Antiokhia.
d.      Gambaran isi
Cerita Injil yang dituturkan Matius adalah mengenai kehidupan dan pelayanan Yesus dari Nazaret (1:18-28:20). Konteks yang didalamnya Matius menempatkan cerita ini adalah konteks sejarah keselamatan. Sejarah ini terdiri atas dua masa: masa Perjanjian Lama, sebagai masa nubuat; masa penggenapan, sebagai masa Yesus. Masa Yesus membentang sejak Ia dikandung dan lahir (1:23) sampai ke paru usia (25:31), dan meliputi pelayanan-pelayanan kepada Israel oleh Yohanes (3:2), oleh Yesus (4:17), dan oleh para murid sebelum Paskah (24:14). Akan tetapi, titik pusatnya adalah pada pelayanan Yesus sebab Yohanes adalah pendahulu Yesus (11:10) dan murid-murid sebelum dan sesudah Paskah menerima pengutusannya dari Yesus (10:5, 28:18-20).
Cerita Matius tentang kehidupan dan pelayanan Yesus mempunyai bagian pendahuluan, pertengahan, dan penutup yang jelas. Karena itu, cerita tersebut terdiri atas tiga bagian: (I) penggambaran tentang Yesus (1:1-4:16); (II) pelayanan Yesus terhadap Israel dan penolakan Israel terhadap Yesus (4:17-16:20); dan (III) perjalanan Yesus ke Yerusalem dan penderitaan, kematian, serta kebangkitan-Nya (16:21-28:20)


2.      Injil Markus
Injil Markus dianggap sebagai kitab Injil yang pertama ditulis, bahkan diakui sebagai sumber pokok bagi kedua Injil Sinoptik lainnya. Berhubungan dengan ini terjadi perhatian yang lebih teliti daripada sebelumnya terhadap Injil Markus. Pada masa lalu Injil Markus cenderung diabaikan oleh jemaat, karena cerita-cerita yang lebih panjang dalam Injil Matius dan Lukas lebih disenangi.
a.       Penulis
Pendapat umum bahwa Injil ini ditulis oleh seorang yang bernama Yohanes Markus. Markus adalah anak dari seorang wanita kaya di Yerusalem yang bernama Maria. Rumah Maria di Yerusalem dipergunakan sebagai tempat pertemuan orang-orang percaya (Kis. 12:12). Markus dekat dengan orang percaya yang datang dirumahnya termasuk Petrus. Petrus memiliki hubungan yang akrab dengan Markus (1 Petrus 5:13), sehingga kemungkinan besar bahwa Markus mengetahui kisah-kisah perjalanan Yesus dari Petrus yang adalah salah satu murid Yesus, dan kemudian menuliskannya.
b.      Tempat penulisan
Ada pandangan yang mengatakan bahwa Injil ini ditulis di kota Roma (dikaitkan dengan 1 Ptr. 5:13), dan dikuatkan pula bahwa selama hidupnya Petrus lama dipenjarakan di Roma.
c.       Penerima surat
Di yakini bahwa penerima surat ini ialah orang-orang percaya non-Yahudi yang berada dalam wilayah kekaisaran Romawi dengan alasan:
1.      Tidak banyak memuat kutipan dan istilah dari Perjanjian Lama.
2.      Penulis menyertakan arti dari kata yang berasal dari bahasa Ibrani, seperti kata Boanerges, Talita kum, Eloi-eloi. Hal ini mengindikasikan bahwa pembaca Injil Markus tidak mengetahui bahasa Yahudi.
3.      Ada saat menuliskan dan menjelaskan tentang adat istiadat/tradisi Yahudi. Hal ini mengindikasikan bahwa para pembaca bukan orang-orang Yahudi yang mengerti tradisi Yahudi.
d.      Gambaran tentang Yesus dalam Injil Markus:
1.      Yesus adalah sungguh-sungguh Raja serta Anak Allah yang berkuasa.
2.      Yesus sebagai Hamba yang terus melayani kebutuhan manusia.
3.      Yesus digambarkan sebagai Manusia
e.       Struktur sederhana Injil Markus
Pasal 1:1-13                 : Kabar baik mengenai Yesus Kristus
Pasal 1:14-pasal 9:50 : pelayanan Yesus di Galilea
Pasal 10:1-52               : perjalanan Yesus menuju Yerusalem
Pasal 11-pasal 13         : karya Yesus di Yerusalem
Pasal 14-pasal 16         : kematian dan kebangkitan Yesus.
3.      Injil Lukas
a.       Penulis
Dari sejarah gereja, ternyata bahwa sekitar tahun 200 disebutkan nama Lukas sebagai pengarang kitab Injil yang ketiga. Pada waktu itu Irenaeus menulis: “Lukas, teman seperjalanan Paulus telah mencatat Injil yang diberitakan Paulus dalam suatu kitab.” Disamping itu dari waktu yang sama, kita mengenal juga Kanon Muratori, yakni sebagian dari suatu daftar berisi catatan-catatan ringkas mengenai sejumlah kitab-kitab Perjanjian Baru dan pengarang-pengarangnya. Tentang kitab Injil yang ketiga ada terdapat kira-kira sebagai berikut di sana: “Kitab Injil yang ketiga adalah karangan Lukas; Lukas ini seorang dokter dan mengarangnya setelah Yesus naik ke sorga, ketika Paulus membawa dia serta sebagai teman seperjalanannya atas tanggung jawab nya sendiri tetapi sesuai dengan pandangan Paulus; ia sendiri tidak pernah melihat Yesus secara badani, tetapi dalam penyelidikannya telah sejauh mungkin ia mengusut kebelakang, dan mulai menceritakan lahirnya Yohanes Pembaptis…..”
Tentang pengarang Kitab Injil yang ketiga tidak dapat dibuktikan dengan pasti. Tradisi yang menyebutkan Lukas sebagai pengarangnya berkali-kali dikecam. Tetapi di pihak lain ada banyak ahli yang berpendapat bahwa kitab Injil yang ketiga itu memang ada sangkut pautnya dengan Lukas, yaitu dokter Lukas yang namanya kita temui dalam beberapa surat Paulus. Dalam Kolose 4:14 tertulis, “Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih” juga dalam ayat 24 dari suratnya kepada Filemon disebutkan namanya. Dari 2 Timotius 4:11 ternyata bahwa ia pada waktu itu menumpang bersama-sama Paulus di Roma.
b.      Waktu penulisan
Tidaklah mungkin memastikan waktu yang tepat kapan Lukas menyelesaikan kitab Injilnya. Oleh karena ia memasukkan dalam kitabnya sendiri bahan-bahan dari Injil Markus, ia rupanya menulis teks akhir dari kitabnya itu setelah Injil Markus ditulis dan diedarkan. Ada yang mengemukakan pendapat bahwa Lukas menunjukkan pengetahuan tentang jatuhnya Yerusalem ketangan orang Roma pada Tahun 70 M (Luk. 21:5-24), dan kalau itu benar, kita harus menyimpulkan

kitab Injil tersebut selesai ditulis setelah kejadian itu. Tetapi para ahli lainnya tidak melihat alasan untuk mendukung pendapat ini, dan memberikan waktu yang lebih awal bagi Injil itu; beberapa dari mereka mengatakan antara tahun 57-60 M.
c.       Tujuan Penulisan
1.      Lukas menolong Teofilus dan orang percaya lainnya agar memperoleh pengertian yang lebih baik tentang iman Kristen, dengan membeberkan sebanyak mungkin tentang kehidupan dan pengajaran Yesus sendiri.
2.       Agar orang yang percaya, semakin  diteguhkan imannya kepada Yesus Kristus sebagai sang Juruselamat
d.      Struktur sederhana Injil Lukas
Pasal 1:1-4                   : Kata pengantar dari Lukas
Pasal 1:5-2:52              :Kisah kelahiran Yohanes Pembaptis, Yesus Kristus serta masa kecil mereka.
Pasal 3-4:13                 : Awal karya Yohanes Pembaptis dan Yesus
Pasal 4:14-9:50            : Kisah Yesus berkarya di Galilea
Pasal 9:51-19:27          : Kisah pelayanan Yesus ketika menuju ke Yerusalem
Pasal 19:28-21:38        : Karya Tuhan Yesus di Yerusalem
Pasal 22-24                  : Saat terakhir karya Yesus di dunia
4.      Injil Yohanes
a.       Tahun penulisan
Pada umumnya, sebagian besar ahli berpendapat bahwa Injil keempat ditulis pada decade akhir abad pertama. Mereka yang berpendapat bahwa pengusiran orang Kristen Yohanes dari sinagoga adalah akibat dari dekret resmi Konsili Yamnia memperkirakan bahwa Injil ditulis beberapa tahun sesudah konsili itu. Karena kemungkinan pengusiran terjadi beberapa waktu lebih dulu daripada konsili itu, maka penulisan Injil asli adalah sekitar tahun 80 M. Tahap pertama sejarah komunitas yang dilukiskan di atas kiranya terjadi antara tahun 40-70 M; tahap kedua sekitar tahun 70-80; tahap ketiga tahun 80-100. Tanpa keharusan menganggap Injil Yohanes ditulis sesudah Injil Sinoptik, penginjil menyusun karyanya satu dekade lebih dulu dari seperti biasa diperkirakan orang, jadi sekitar tahun 80 M.
b.      Pengarang
Identitas penginjil keempat juga sulit ditentukan. Kiranya ia bukan saksi mata Yesus dan ia tidak harus diidentifikasi dengan “murid yang terkasih”. Kemungkinan besar, penginjil (yang untuk selanjutnya kita sebut Yohanes) menulis bagi pendiri komunitas. Penulis berbicara mengenai tokoh ini sebagai “murid yang dikasihi Yesus”. “Jika murid terkasih” ini bukan pengarang Injil, siapakah ia ini? Ia disebut paling sedikit lima kali (13:23; 19:26-27; 20:1-8; 21:7, 20-24) dan mungkin “murid lain” yang disebut dua kali (18:15-16 dan 19:35). Penginjil dengan jelas mengklaim bahwa murid terkasih ini mempunyai hubungan akrab dengan Yesus dan sama statusnya dengan Petrus (meskipun “murid terkasih” tidak disebut sebelum bab 13). Meskipun beberapa kali berusaha mengidentifikasi tokoh ini dengan seseorang yang kita kenal dari Injil (kerap kali Yohanes, anak Zebedeus atau Lazarus), kiranya lebih bijaksana untuk mengakui bahwa kita tidak tahu mengenai hal ini. Memang benar bahwa penginjil cenderung mengidealkan tokoh ini, tetapi rupanya ada tokoh actual pada akar tradisi.
Jika kita tidak mengidentifikasi penginjil keempat, kita dapat mengemukakan beberapa gambaran mengenai dia berdasarkan karyanya. Pertama, ia seorang Kristen yang mempunyai dasar kuat dalam pemikiran dan praktek Yahudi dan memahami pemikiran Hellenis atau ia seorang pemikir teologis yang canggih, yang sangat sadar mengenai perbedaan-perbedaan halus dalam pandangan-pandangan yang ada, atau seorang pemikir serius yang tidak menyadari adanya kontradiksi-kontradiksi dalam pemikirannya. Kiranya yang pertamalah yang sesuai dengan pribadi penulis ini.
c.       Tujuan penulisan
1.      Untuk menyangkal ajaran sesat yang menolak sikap, kepribadian, dan keilahian Yesus.
2.      Ingin menguatkan iman orang percaya agar mereka terus percaya kepada Kristus walaupun ada ajaran palsu yang beredar pada waktu itu.
d.      Pesan utama
Yesus Kristus itu sungguh-sungguh Mesias dan Anak Allah sehingga perlu dipercayai untuk memperoleh hidup kekal dalam nama-Nya (Yoh. 20:31).
e.       Struktur penulisan Injil Yohanes
Pasal 1:1-18                 :   Bagian pendahuluan
Pasal 1:19-51               : Kisah seputar pelayanan Yohanes pembaptis dan pemanggilan murid-murid Yesus yang pertama.
Pasal 2:1-12:50            : Pelayanan Yesus ditengah-tengah masyarakat.
Pasal 13:1-19:42          : Pelayanan terakhir Yesus di sekitar Yerusalem.
Pasal 20:1-21:23          : Kebangkitan dan penampakan Yesus setelah bangkit.

Pasal 21:24-25             : Bagian terakhir dari Injil Yohanes.
E.     Kisah Para Rasul
1.      Penulis
Siapa yang menuliskan Kisah Para Rasul? Atau bila dirumuskan dengan lebih tepat, siapa yang menulis kedua kitab, Lukas dan Kisah Para Rasul? Dapat dipastikan bahwa keduanya ditulis oleh orang yang sama, ditujukan kepada Teofilus, dengan gaya penulisan serta pemakaian bahasa yang sama. Semua bukti menunjuk pada Lukas, dokter non-Yahudi yang menemani Paulus dalam beberapa perjalanan.
2.      Waktu penulisan
Waktu penulisan Kisah Para Rasul merupakan persoalan yang lebih controversial dan tiga pendapat utama telah dikemukakan.
a.       Abad kedua Masehi
Kelompok Tubingen yang dipimpin F. C. Baur menduga Kisah Para Rasul ditulis setelah tahun 100 M dan pandangan ini telah dipertahankan kembali pada tahun-tahun belakangan ini oleh Profesor John Knox, dari Amerika.
b.      Tahun 62-70 Masehi
Pada pihak lainnya,ahli-ahli lain berpendapat bahwa Kisah Para Rasul ditulis hampir bertepatan dengan peristiwa-peristiwa yang direkamnya – mungkin segera setelah Paulus tiba di Roma (tahun 62-64 menurut F. F. Bruce dan J. A. T. Robinson) atau segera setelah kematiannya (tahun 66-70, menurut T. W. Manson dan C. S. C. Williams.
c.       Tahun 80-85 Masehi
Banyak ahli merasa bahwa baik waktu penulisan yang sangat kemudian (pada abad kedua) maupun waktu penulisan yang sangat dini (pada tahun enam puluhan, abad pertama) keduanya tidak dapat dibenarkan. Mereka berpendapat Kisah Para Rasul ditulis sekitar tahun delapan puluhan abad pertama dengan alasan bahwa Kisah Para Rasul dimulai dengan pernyataan, “Dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus” (Kis. 1:1). “Buku yang pertama” adalah Injil Lukas, dan kita tahu ketika Lukas menulis Injil tersebut, ia memasukkan banyak cerita dan ucapan Yesus yang diambilnya dari Injil Markus yang telah ditulis sebelumnya. Karena rupanya Markus menulis Injilnya antara tahun 60 dan 65 M, maka tak mungkin waktu penulisan Injil Lukas jauh sebelum tahun 65-70 M. Hal itu berarti Kisah Para Rasul, sebagai jilidnya yang kedua, tidak mungkin ditulis sekitar tahun 62-64 M. Akhirnya kita harus memilih waktu penulisan Kisah Para Rasul antara tahun enam puluhan dan delapan puluhan abad pertama. Buktinya tidak cukup untuk menentukan dengan pasti, namun kelihatannya yang lebih mungkin adalah tahun delapan puluhan, mungkin sekitar tahun 85 Masehi.
3.      Tujuan
a.       Pokok utama yang timbul secara jelas dalam Kisah Para Rasul adalah keyakinan agama Kristen mempunyai kekuatan merombak dunia. Lukas mendorong pembaca-pembacanya supaya meneladani orang-orang yang telah menjadi Kristen sebelum mereka, dan untuk melakukan bagi generasi mereka seperti yang telah Paulus lakukan bagi generasinya.
b.      Menekankan bahwa agama Kristen dapat mempunyai hubungan yang baik dengan kekaisaran Roma.
c.       Supaya umat percaya pada saat itu dapat mengetahui fakta-fakta mengenai kepercayaan Kristen.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah melihat uraian pembahasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa ke empat Injil masing-masing saling melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada Injil yang lain dan perbedaan perbedaan yang ada dalam masing-masing Injil tidaklah perlu untuk dipermasalahkan. Injil-injil mempunyai tujuan masing-masing yang jika dilihat dan di amati, maka tujuannya relatif sama yakni menumbuhkan iman percaya yang teguh terhadap Yesus Kristus. Kitab Kisah Para Rasul memiliki tujuan yang lebih kepada bagaimana kita sebagai umat percaya senantiasa bertekun dalam pengajaran dan pengabaran Injil kabar baik ke seluruh dunia tanpa merasakan takut dan gentar karena kita memiliki keyakinan bahwa Tuhan ada bersama-sama dengan kita dan menyertai setiap langkah-langkah kita. Oleh sebab itu, mari kita senantiasa memperteguh iman percaya kita dengan keyakinan bahwa apa yang telah di tuliskan dalam Injil-injil serta Kisah Para Rasul adalah sungguh-sungguh kebenaran sejati yang di ilhamkan oleh Allah dan yang sangat patut untuk di imani dan dijadikan pegangan kuat dalam perjalanan kehidupan kita, dan mari kita terus memperlihatkan buah-buah iman itu dalam kehidupan kita, sesuai dengan buah-buah Roh (Gal. 5:22-23) sehingga kita dapat melayani Tuhan dan melayani sesama dengan sebaik-baiknya.


















DAFTAR PUSTAKA

Alkitab Terjemahan baru, Jakarta: LAI, 2010.
Boland, B.J., Tafsirn Alkitab: Injil Lukas, Jakarta: Gunung Mulia, 2012.
Drane, John, Memahami Perjanjian Baru: pengantar historis-teologis, Jakarta: Gunung Mulia, 2013.
Duyverman, M.E., Pembimbing kedalam Perjanjian Baru, Jakarta: Gunung Mulia, 2013.
Hadiwiyata, A.S., Tafsir Injil Yohanes, Yogyakarta: Kanisius, 2008.
Kingsbury, Jack Dean, Injil Matius sebagai cerita: berkenalan dengan narasi salah satu Injil, Jakarta: Gunung Mulia, 2004.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar